Laman

Kamis, 08 November 2018

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN PACITAN


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH


ANALISIS POTENSI DAN PRODUK UNGGULAN KABUPATEN PACITAN





 





Febry Abdul Fitri
1525010179

SEMESTER : 7 (vii)
GOLONGAN A1



LABORATORIUM SUMBER DAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2018

I.PENDAHULUAN

Deskripsi Kabupaten

Kabupaten Pacitan memiliki beragam potensi yang mampu menunjang pengembangan dan pembangunan daerah. Diantaranya adalah potensi dalam bidang ekonomi, perdagangan, industri, pariwisata, pendidikan dan jasa. Dengan modal kultur dan potensi yang dimiliki Pacitan telah menjadi sebuah daerah yang dinamis dan terus berkembang.
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu Kabupaten dari 38 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Lokasi Kabupaten Pacitan sangat jauh dari ibu Kota Provinsi. Pacitan memiliki luas wilayah kurang lebih 1300 kilo meter persegi dimana daratanya hanya 15 persen dengan jumlah penduduk kurang lebih 540 ribu jiwa.
Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan. Berikut 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pacitan
1.       Kecamatan Arjosari
2.       Kecamatan Bandar
3.       Kecamatan Donorojo
4.       Kecamatan Kebonagung
5.       Kecamatan Nawangan
6.       Kecamatan Ngadirojo
7.       Kecamatan Pacitan
8.       Kecamatan Pringkuku
9.       Kecamatan Punung
10.   Kecamatan Sudimoro
11.   Kecamatan Tegalombo
12.   Kecamatan Tulakan

Batas Wilayah dan Letak Geografis

Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 7 92’  - 8 29’ Lintang Selatan dan 110 90’  - 111 43’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.389,8716 Km2 atau 138.987,16 Ha. Luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %, gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.
Kabupaten Pacitan terletak di Barat Daya dari Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Sebelah Utara Kabupaten Pacitan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), sebelah Timur berbatasan denganKabupaten Trenggalek (Jawa Timur), sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah). Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.

Sumber Data dan Informasi

Sumber data dan informasi di ambil dari Kabupaten Pacitan Dalam Angka 2018 yang telah di publikasikan oleh BPS Kabupaten/Kota.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data Podes 2014 dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas terlatih dengan narasumber yang relevan. Petugas  adalah aparatur ataupun mitra kerja BPS Kabupaten/Kota, sementara  narasumber adalah kepala desa/lurah atau narasumber lain yang memiliki  pengetahuan terhadap wilayah target pencacahan.

II.            HASIL PENGAMATAN

1.       Analisis Data Statistik

a.    Proporsi Luas wilayah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Luas (Km2)
Proporsi (%)
1.
Donorojo
109,09
7,85
2.
Punung
108,81
7,83
3.
Pringkuku
132,93
9,56
4.
Pacitan
77,11
5,55
5.
Kebonagung
124,85
8,98
6.
Arjosari
117,06
8,42
7.
Nawangan
124,06
8,93
8.
Bandar
117,34
8,44
9.
Tegalombo
149,26
10,74
10.
Tulakan
161,62
11,63
11.
Ngadirojo
95,91
6,9
12.
Sudimoro
71,86
5,17
Jumlah
1389,9
100
Proporsi adalah perbandingan luas kecamatan terhadap luas seluruh wilayah
b.    Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah Seluruh
Rasio Jenis Kelamin (%)
Laki-Laki
Perempuan
1.
Donorojo
16.396
18.140
34.536
90,39
2.
Punung
15.932
17.501
33.433
91,03
3.
Pringkuku
14.274
15.715
29.989
90,83
4.
Pacitan
39.258
41.349
80.607
94,94
5.
Kebonagung
20.384
21.620
42.004
94,28
6.
Arjosari
19.136
20.175
39.311
94,85
7.
Nawangan
22.271
23.241
45.512
95,83
8.
Bandar
21.393
21.687
43.080
98,64
9.
Tegalombo
24.398
25.202
49.600
96,81
10.
Tulakan
38.580
39.374
77.954
97,98
11.
Ngadirojo
22.785
23.660
46.445
96,3
12.
Sudimoro
15.385
15.532
30.917
99,05
Jumlah
270.192
283.196
553.388
95,0775
Sumber : Proyeksi penduduk indonesia 2010-2035
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan dibandingan jumlah penduduk laki-laki
c.     Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Luas (km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (j/Km2)
1.
Donorojo
109,09
34.536
316,5826382
2.
Punung
108,81
33.433
307,2603621
3.
Pringkuku
132,93
29.989
225,5999398
4.
Pacitan
77,11
80.607
1045,350798
5.
Kebonagung
124,85
42.004
336,4357229
6.
Arjosari
117,06
39.311
335,819238
7.
Nawangan
124,06
45.512
366,8547477
8.
Bandar
117,34
43.080
367,1382308
9.
Tegalombo
149,26
49.600
332,3060431
10.
Tulakan
161,62
77.954
482,3289197
11.
Ngadirojo
95,91
46.445
484,2560734
12.
Sudimoro
71,86
30.917
430,2393543
Jumlah
1389,9
553.388
5030,172068
Sumber : Proyeksi penduduk indonesia 2010-2035
Kepadatan penduduk adalah jumlah jiwa per luas wilayah (km2)
d.    Luas Lahan dan Presentase Lahan Pertanian tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Pertanian (%)
Pertanian
Bukan Pertanian
1.
Donorojo
6.269
4.640
10.909
57%
2.
Punung
6.175
4.706
10.881
57%
3.
Pringkuku
5.595
7.698
13.293
42%
4.
Pacitan
2.340
5.371
7.711
30%
5.
Kebonagung
3.114
9.371
12.485
25%
6.
Arjosari
2.290
9.416
11.706
20%
7.
Nawangan
2.590
9.816
12.406
21%
8.
Bandar
2.323
9.411
11.734
20%
9.
Tegalombo
2.900
12.026
14.926
19%
10.
Tulakan
4.288
11.874
16.162
27%
11.
Ngadirojo
1.615
7.976
9.591
17%
12.
Sudimoro
1.500
5.686
7.186
21%
Jumlah
40.999
97.991
138.990
29%
Sumber : dinas pertanian
Persentase Lahan Pertanian adalah perbandingan anatar luas pertanian terhadap luas lahan seluruh wilayah
e.     Luas Lahan dan Presentase Lahan Sawah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Sawah (%)
Sawah
Bukan Sawah
1.
Donorojo
          287
               5.982
     6.269
5%
2.
Punung
        1.389
               4.786
     6.175
22%
3.
Pringkuku
          871
               4.724
     5.595
16%
4.
Pacitan
        1.995
                  345
     2.340
85%
5.
Kebonagung
        2.967
                  147
     3.114
95%
6.
Arjosari
        1.980
                  310
     2.290
86%
7.
Nawangan
        2.590
                      -
     2.590
100%
8.
Bandar
        2.193
                  130
     2.323
94%
9.
Tegalombo
        2.509
                  391
     2.900
87%
10.
Tulakan
        3.966
                  322
     4.288
92%
11.
Ngadirojo
        1.490
                  125
     1.615
92%
12.
Sudimoro
        1.024
                  476
     1.500
68%
Jumlah
      23.261
              17.738
   40.999
57%
Sumber: dinas pertanian
Persetase luas sawah adalah perbandingan luas sawah terhadap luas lahan pertanian
f.     Luas Sawah Irigasi, Non Irigasi dan Persentase Luas Sawah tiap Kecamatan
No
Kecamatan
Penggunaan Lahan (ha)
Jumlah
Persentase Lahan Sawah (%)
Irigasi
Non irigasi
1.
Donorojo
          57
               106
        163
35%
2.
Punung
        299
               476
        775
39%
3.
Pringkuku
        188
               336
        524
36%
4.
Pacitan
        926
               232
     1.158
80%
5.
Kebonagung
     1.252
               501
     1.753
71%
6.
Arjosari
        749
               240
        989
76%
7.
Nawangan
        666
               797
     1.463
46%
8.
Bandar
     1.408
                 22
     1.430
98%
9.
Tegalombo
     1.104
               123
     1.227
90%
10.
Tulakan
        959
             1.112
     2.071
46%
11.
Ngadirojo
        670
                 75
        745
90%
12.
Sudimoro
        287
               198
        485
59%
Jumlah
     8.565
             4.218
    12.783
67%
Sumber : dinas pertanian
Luas lahan sawah irigasi adalah perbandingan luas sawah irigasi terhadap luas sawah seluruhnya


2.       Penetapan Komoditas Unggulan

a.    Komoditi Perkebunan paling Produktif di Kabupaten Pacitan
No
Kecamatan
Cengkeh
Kelapa
Tembakau
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Donorojo
32
1,14
1960
1589,1
4
0,44
2.
Punung
137
545
2082
1636,97
53
19,01
3.
Pringkuku
156
3,81
2418
1847,46
37
13,29
4.
Pacitan
34
1,3
2100
2187,89
15
4,02
5.
Kebonagung
1124
56,1
2838
2875,95
15
1,39
6.
Arjosari
453
21,23
1727
1450,95
16
1,88
7.
Nawangan
1403
56,2
570
610,85
 -
 -
8.
Bandar
930
37,55
456
446,9
 -
 -
9.
Tegalombo
711
54,57
1391
1052,57
77
16,29
10.
Tulakan
1230
86,96
3025
2937,91
5
0,59
11.
Ngadirojo
1035
80,97
2580
2304,94
4
0,67
12.
Sudimoro
900
70,63
2363
2111,95
5
0,62
2017
8145
1015,46
23510
21053,44
231
58,2
2016
8225
478,17
23600
20,924
231
54,46

No
Kecamatan
Kopi
Lada
Cacao
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Donorojo
4
1,02
-
-
-
-
2.
Punung
14
1,51
16
0,39
74
1,23
3.
Pringkuku
13
3,53
14
0,49
36
-
4.
Pacitan
13
4,3
-
-
38
1,2
5.
Kebonagung
256
29,08
5
0,24
1165
75,75
6.
Arjosari
67
15,95
-
-
78
1,45
7.
Nawangan
707
122,75
12
0,26
167
3,56
8.
Bandar
535
99,05
7
0,25
-
-
9.
Tegalombo
146
28,81
-
-
155
4,65
10.
Tulakan
127
26,55
6
0,26
1550
129,94
11.
Ngadirojo
149
33,92
8
0,25
1155
79,6
12.
Sudimoro
90
23,75
15
0,385
1141
88,62
2017
2121
390,22
83
2,525
5559
386
2016
2124
390,15
83
2,55
5562
386070

No
Kecamatan
Jambu Mete
Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
1.
Donorojo
9
0,9
2.
Punung
5
0,45
3.
Pringkuku
-
-
4.
Pacitan
15
1
5.
Kebonagung
10
0,45
6.
Arjosari
15
0,9
7.
Nawangan
-
-
8.
Bandar
-
-
9.
Tegalombo
47
4,65
10.
Tulakan
13
1,35
11.
Ngadirojo
11
0,4
12.
Sudimoro
20
0,9
2017
145
11
2016
-
-
Produktifitas lahan adalah perbandingan antara jumlah produksi tanaman (ton) tarhadap luas wilayah
b.    Komoditas ternak unggulan paling tinggi di tiap kecamatan
No
Kecamatan
Ternak Besar (ekor)
Ternak Kecil (ekor)
Sapi
Kuda
Kambing
Domba
1.
Donorojo
9.972
-
12.407
669
2.
Punung
10.835
-
12.380
1.936
3.
Pringkuku
5.841
4
12.395
1.996
4.
Pacitan
3.654
60
24.700
1.027
5.
Kebonagung
8.139
6
11.221
1.068
6.
Arjosari
3.748
6
11.637
1.062
7.
Nawangan
9.519
-
18.015
4.762
8.
Bandar
11.276
-
13.159
3.260
9.
Tegalombo
9.148
-
16.957
5.107
10.
Tulakan
9.869
-
10.955
4.525
11.
Ngadirojo
1.655
-
9.797
3.457
12.
Sudimoro
3.204
-
7.568
1.392
2017
86.860
76
161.191
30.261
2016
84.530
117
147.800
29.667
Sumber: Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang
c.     Komoditas unggas unggulan tiap kecamatan
No
Kecamatan
Ayam Kampung
Ayam  Ras Pedaging
Ayam Ras Peterlur
Itik/entok
Itik Manila
1.
Donorojo
        87.277
      30.000
                -
         1.127
           607
2.
Punung
        92.371
      50.000
                -
            415
           224
3.
Pringkuku
        79.289
      89.000
                -
            350
           188
4.
Pacitan
        83.647
      49.200
         1.000
         2.367
         1.274
5.
Kebonagung
        56.260
     268.300
         1.000
            564
           303
6.
Arjosari
        66.281
               -
            300
         1.028
           554
7.
Nawangan
        58.176
      26.000
         5.300
            413
           263
8.
Bandar
        60.792
      28.800
         1.500
         1.490
           802
9.
Tegalombo
        81.354
     107.000
       23.500
         1.091
           588
10.
Tulakan
      237.098
     208.500
         5.350
         1.115
           601
11.
Ngadirojo
        85.480
               -
                -
         1.246
           671
12.
Sudimoro
        66.816
      24.000
                -
            541
           292
2017
    1.054.841
     880.800
       37.950
        11.747
         6.367
2016
      900.488
     761.700
       14.950
        11.601
         6.286
Sumber : dinas pertanian
d.    Proporsi Tata Guna Lahan Kabupaten Pacitan
No
Tata Guna Lahan
Luas (ha)
Persentase  Luas (%)
1
Hutan
        81.397
46%
2
Perkampungan
          3.153
2%
3
Sawah
        13.014
7%
4
Tegal 
        29.890
17%
5
Perkebunan
        39.794
22%
6
Rawa
                 -
0%
7
Pesisir dan tanah kosong
        11.531
6%

Jumlah
      178.779
100%
Persentase luas adalah perbandingan masiing-masing tata gun lahan terhadap luas seluruh wilayah

3.       Analisis Data Kependudukan

a.       Rumus Linier
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk 2017
Perkiraan Jumlah Penduduk
2018
2019
2020
2021
2022
1.
Donorojo
34.536
35.641
36.746
37.851
38.957
40.062
2.
Punung
33.433
34.503
35.573
36.643
37.712
38.782
3.
Pringkuku
29.989
30.949
31.908
32.868
33.828
34.787
4.
Pacitan
80.607
83.186
85.766
88.345
90.925
93.504
5.
Kebonagung
42.004
43.348
44.692
46.036
47.381
48.725
6.
Arjosari
39.311
40.569
41.827
43.085
44.343
45.601
7.
Nawangan
45.512
46.968
48.425
49.881
51.338
52.794
8.
Bandar
43.080
44.459
45.837
47.216
48.594
49.973
9.
Tegalombo
49.600
51.187
52.774
54.362
55.949
57.536
10.
Tulakan
77.954
80.449
82.943
85.438
87.932
90.427
11.
Ngadirojo
46.445
47.931
49.417
50.904
52.390
53.876
12.
Sudimoro
30.917
31.906
32.896
33.885
34.874
35.864
Jumlah
553.388
571.096
588.805
606.513
624.222
641.930
α 2010 - 2016 = 0,32 %
b.       Rumus Pertumbuhan
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk 2017
Perkiraan Jumlah Penduduk
2018
2019
2020
2021
2022
1.
Donorojo
34.536
35.641
36.782
37.959
39.173
40.427
2.
Punung
33.433
34.503
35.607
36.746
37.922
39.136
3.
Pringkuku
29.989
30.949
31.939
32.961
34.016
35.104
4.
Pacitan
80.607
83.186
85.848
88.596
91.431
94.356
5.
Kebonagung
42.004
43.348
44.735
46.167
47.644
49.169
6.
Arjosari
39.311
40.569
41.867
43.207
44.590
46.016
7.
Nawangan
45.512
46.968
48.471
50.022
51.623
53.275
8.
Bandar
43.080
44.459
45.881
47.349
48.865
50.428
9.
Tegalombo
49.600
51.187
52.825
54.516
56.260
58.060
10.
Tulakan
77.954
80.449
83.023
85.680
88.421
91.251
11.
Ngadirojo
46.445
47.931
49.465
51.048
52.681
54.367
12.
Sudimoro
30.917
31.906
32.927
33.981
35.068
36.191
Jumlah
553.388
571.096
589.372
608.231
627.695
647.781
α 2010 - 2016 = 0,32 %

III.            DESKRIPSI

1.       Analisis Data Statistik

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Proporsi adalah perbandingan luas kecamatan terhadap luas seluruh wilayah. Proporsi wilayah kabupaten Pacitan terbesar pada kecamatan Tulakan dengan jumlah proporsi sebesar 11,63 % dan proporsi terendah pada kecamatan Sudimoro dengan proporsi 5,17 %. Sehingga dari hasil proporsi tersebut dapat diketahui bahwa luas wilayah terluas pada kecamatan Tulakan dengan luas 161,62 km2.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan dibandingan jumlah penduduk laki-laki dari suatu wilayah. Rasio jenis kelamin pada kabupaten Pacitan memiliki variasi terhadap jumlah laki-laki dan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kabupaten Pacitan terbesar pada kecamatan Sudimoro dengan rasio jenis kelaminnya 99,05 % dan terkesil pada kecamatan Donorojo dengan rasio jenis kelaminnya 90,39 %.
Kepadatan penduduk adalah jumlah jiwa per luas wilayah (km2). Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2. Kepadatan penduduk pada kabupaten Pacitan terbesar pada kecamatan Pacitan dengan jumlah kepadatan penduduknya 1045,35 j/km2 dan terkecil pada kecamatan Pringkuku dengan jumlah kepadatan penduduknya 225,59 j/km2. Kepadatan penduduk jika melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat kita lihat di Indonesia yang laju pertumbuhan penduduknya meningkat pesat.
Persentase Lahan Pertanian adalah perbandingan antara luas pertanian terhadap luas lahan seluruh wilayah. Persentasi lahan pertanian di kabupaten Pacitan memiliki persentase lahan pertanian 29 % dari semua wilayah. Persentasi lahan pertanian terbesar pada kecamatan Donorojo dan Punung dengan persentasenya 57% dengan jumlah pertaniannya ± 6.250 ha. Jika terus terjadi pembangunan yang merelakan lahan pertanian produktif sebagai sasarannya, dikhawatirkan lahan pertanian produktif akan habis.
Persetase luas sawah adalah perbandingan luas sawah terhadap luas lahan pertanian. Persentase luas sawah kabupaten Pacitan  dari 40.999 ha memiliki luas sawah  23.261 atau 57 %. Persentase luas sawah terbesar terdapat pada kecamatan Nawangan dengan luas sawah 2.590 ha atau 100 % dan terendah pada kecamatan Donorojo dengan luas sawah 287 ha atau 5 %.  Persentase luas sawah dapat menentukan tingkat ketahanan pangan pada kabupaten tersebut.
Luas lahan sawah irigasi adalah perbandingan luas sawah irigasi terhadap luas sawah seluruhnya. Persentase lahan sawah pada kabupaten Pacitan memiliki luas 12.783 ha atau 67 %. Persentase terbesar pada kabupaten Pacitan terletak pada kecamatan Bandar dengan luas sawah 1.430 ha atau 98 % dan terendah pada kecamatan Donorojo dengan luas sawah 163 ha atau 35 %. Persentase luas sawah dapat menentukan proyeksi teknis untuk penentuan komoditas padi yang unggul dalam meningkatkan kebutuhan pangan di setiap wilayah.

2.       Penetapan Komoditas Unggulan

Penentuan komoditas unggulan daerah merupakan salah satu faktor kunci pengembangan ekonomi daerah. Banyak metode yang digunakan dalam penentuan komoditas unggulan daerah seperti produk khas, luas lahan, jumlah usaha, produktivitas komoditi, penyerapan tenaga kerja, aspek pemasaran, keunggulan kualitas dan harga produk dan sebagainya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beberapa subsektor unggulan Kabupaten Pacitan adalah subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan, subsektor perikanan, subsektor perdagangan besar dan eceran, subsektor industri tanpa migas serta subsektor pengangkutan.
Secara konkrit komoditas unggulan yang selama ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat kabupaten Pacitan adalah cengkeh, kelapa, dan kopi dengan masing-masing hasil produksinya yaitu : cengkeh ( 1.015,46 ton), kelapa (21.053,44 ton), dan kopi (390,22 ton). Pemerintah Daerah telah membagi komoditas unggulan untuk setiap kecamatan. Tiga kecamatan dengan produk unggulan setiap komoditas unggulannya masing-masing wilayah kecamatan sebagai berikut :
1.       Kecamatan Tulakan dengan komoditas unggulan berupa cengkeh ( 86,96 ton), kelapa (2937,91 ton), dan kopi (26,55 ton).
2.       Kecamatan Kebonagung dengan komoditas unggulan berupa cengkeh ( 56,10 ton), kelapa (2875,95 ton), dan kopi (29,08 ton).
3.       Kecamatan Ngadirojo dengan komoditas unggulan berupa cengkeh ( 80,97 ton), kelapa (2304,94 ton), dan kopi (33,92 ton).
Komoditas unggulan pertenakan pada kabupaten Pacitan yaitu ternak besar berupa sapi dan kuda sedangkan ternak kecil yaitu kambing dan domba. Komoditas pertenakan pada kabupaten Pacitan pada ternak sapi sebesar 86.860 ekor pada tahun 2017 dan 84.530 ekor pada tahun 2016 sedangkan pada kambing sebesar 161.191 ekor pada tahun 2017 dan 147.800 ekor pada tahun 2016. Komoditas unggulan terbanyak pada setiap kecamatan adalah kambing dengan rata-rata ± 13.433 ekor.
Komoditas unggulan unggas pada kabupaten Pacitan yaitu ayam kampung dengan hasil unggas ayam kampung sebesar 1.054.841 ekor pada tahun 2017 dan 900.488 pada tahun 2016. Komoditas unggulan unggas terbanyak setiap kecamatan masing-masing sebagai berikut:
1.       Kecamatan Donorojo dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 87.277 ekor
2.       Kecamatan Punung dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 92.371 ekor
3.       Kecamatan Pringkuku dengan komoditas unggulan berupa ayam ras pedaging 89.000 ekor
4.       Kecamatan Pacitan dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 83.647 ekor
5.       Kecamatan Kebonagung dengan komoditas unggulan berupa ayam ras pedaging 268.300 ekor
6.       Kecamatan Arjosari dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 66.281 ekor
7.       Kecamatan Nawangan dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 58.176 ekor
8.       Kecamatan Bandar dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 60.792 ekor
9.       Kecamatan Tegalombo dengan komoditas unggulan berupa ayam ras pedaging 107.000 ekor
10.   Kecamatan Tulakan dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 237.098 ekor
11.   Kecamatan Ngadirojo dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 85.480 ekor
12.   Kecamatan Sudimoro dengan komoditas unggulan berupa ayam kampung 66.816 ekor
Proporsi penggunaan lahan di kabupaten Pacitan menunjukan area permukiman sebesar 7 % area yang masih berupa sawah, area hutan sebesar 46 %, area tegal sebesar 17 %, area perkebunan sebesar 22 %, area dengan penggunaan untuk perkampungan sebesar 2 %, area dan lahan yang masih kosong sebesar 6 %. Penggunaan lahan pemukiman sangat sedikit dari penggunaan lahan untuk hutan sehingga kondisi pada daerah kabupaten Pacitan memiliki daya tahan terhadap bahaya banjir dan longsor sehingga perlu di pertahankan penggunaan lahan hutannya.

3.       Analisis Data Kependudukan

Penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Karena penduduk merupakan sumber daya manusia yang partisipasinya sangat diperlukan agar perencanaan dapat berjalan dengan baik. Penduduk juga merupakan motor penggerak pembangungan sehingga tidak dapat dilepaskan peranannya dalam pembangunan daerah. Selain sebagai subjek dalam proses pembangunan, penduduk dapat juga bertindak sebagai objek, dimana ia akan menjadi target dalam setiap proses pembangunan. Oleh karena itu analisis kependudukan sangat efesiensi dan efektivitas perencanaan pembangunan agar berhasil sebagaimana diharapkan.
Analisis data kependudukan di kabupaten Pacitan dengan perkiraan jumlah penduduk tiap kecamatan antara tahun 2018 – 2022, menggunakan persamaan rumus linier dan rumus pertumbuhan dengan asumsi α (rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk) adalah 0,32 % dengan peningkatan jumlah penduduk dengan rumus linier dari tahun 2017 dengan jumlah 553.388 penduduk, tahun 2018 (571.096 penduduk), tahun 2019 (588.805 penduduk), tahun 2020 (606.513 penduduk), tahun 2021 (624.222 penduduk), dan tahun 2022 (641.930 penduduk). Sedangkan peningkatan jumlah penduduk dengan rumus pertumbuhan dari tahun 2017 dengan jumlah 553.388 penduduk, tahun 2018 (571.096 penduduk), tahun 2019 (589.372 penduduk), tahun 2020 (608.231 penduduk), tahun 2021 (627.695 penduduk), dan tahun 2022 (647.781 penduduk).
Perbandingan kedua rumus tersebut sangat terlihat nyata dari rumus linier dengan rumus pertumbuhan. Rumus perbandingan lebih terlihat sangat pesat dalam pertumbuhan penduduk dari pada rumus linier. Perbandinga tersebut dapat terlihat mulai tahun 2020 hingga tahun 2022 namun pada tahun 2018 belum ada pengaruh yang nyata pada rumus pertumbuhan.

IV.            KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah di ketahui dapat di tarik kesimpulan bahwa :
1.       Dengan Analisis data statistika dapat sebagai upaya mengolah data menjadi informasi utuk mengetahui laju jumlah penduduk di suatu wilayah.
2.       Penetapan komoditas unggulan dapat mengetahui potensi produk unggulan di suatu wilayah untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu daerah.
3.       Analisis data kependudukan dapat menentukan  dalam perencanaan pembangunan daerah.